Sebelum kita membahas tentang anak allay, alangkah baiknya kalau kita tahu tentang apa anak allay itu. Alay adalah singkatan dari Anak layangan, Alah lebay, Anak Layu, atau Anak keLayapan yang menghubungkannya dengan anak JARPUL (Jarang Pulang). Tapi yang paling santer adalah anak layangan. Dominannya, istilah ini untuk menggambarkan anak yg sok keren, secara fashion, karya (musik) maupun kelakuan secara umum. Konon asal usulnya, alay diartikan "anak kampung", karena anak kampung yang rata-rata berambut merah dan berkulit sawo gelap karena kebanyakan main layangan.
Berdasarkan informasi dari kaskus terdapat banyak versi tentang ciri-ciri anak allay. ciri-ciri tersebut antara lain:
- Suka banget pake tulisan atau teks yang GedE keCiL-gEdEkeciL
- Sok bergaya Emo atau Harajuku tapi pas ditanya asalmulanya, gak tau sama sekali
- Kalo sms atau ngirim komentar memakai bahasa aneh seperti, "aQuWh, maNi3eZz.."
- Pokoknya gaya rambut si cowok persis kayak Kangen band (buset dah...)
- Terlihat memakai postman bag berjenis kulit tapi ga jelas merk dan beli di distro yang mana...
- Kurus kerempeng, suka memegang rambut dan bermuka bokat
- Beraninya kalo bikin ulah pasti barengan dan gak berani kalo sendirian
- Sok kaya, sok imut, sok cantik, sok keren, sok gaul, sok techno padahal waktu ditanya kode HTML aja gak bisa
- Untuk lagu barat, mereka tidak tahu lagu barat yang sedang nge-tren dan mereka(orang alay) hanya tahu lagu barat dari jaman eighty dan ninety doank (parah gak sih?)
- Yang paling parah memang anak-anak alay suka melebih-lebihkan serta kangen-band adalah pemicu gaya anak alay jaman sekarang...sifat-sifat alay itu sangatlah norak dan ga elit banget.
dalam pandangan orang-orang, anak allay sering di identikan dengan anak emo, tetapi apakah benar demikian? mari kita lihat lebih dalam lagi, definisi tentang emo adalah gaya musik rock dengan ciri khas musik yang melodius, disertai lirik yang ekspresif dan berisi pengakuan(wikipedia). Definisi tersebut sangat berbeda dengan alay, namun alay kerap menggunakan dandanan style ala emo yg secara otomatis menjatuhkan pamor dari emo itu sendiri.
Tentang kepastian akan alay itu bagaimana tidak ada yang dapat menjelaskan. Begitu banyak versi tentang istilah allay, namun kalau kita mau berpikir lebih dalam lagi mungkin saja saya, anda,atau kita termasuk kategori orang allay. Memang ada beberapa versi yang menunjukkan kesamaan, tapi tak luput juga ada versi yang saling bertentangan. Berbagai versi allay hanya menunjukkan bahwa alay itu adalah orang yang nggak sreg dihatinya. Alay hanya strata terbawah, dan yang mengalaykan orang lain/ menghakimi orang sebagai alay adalah orang yang merasa sebagai strata teratas.
Seperti dituliskan di atas, dominannya, alay istilah untuk menggambarkan anak yg sok keren, secara fashion, karya (musik) maupun kelakuan secara umum. Apabila kita setuju dengan maksud istilah di kebanyakkan orang tersebut, berarti orang yang mengalaykan orang lain/ menghakimi orang sebagai alay, orang yang merasa sebagai strata teratas, dialah yang malah menunjukkan dialah sejatinya alay.(kaskus)
kalau boleh saya berbicara, pembicaraan tentang alay diatas merupakan suatu perdebatan yang sekiranya hanya membuat kita sama-sama merendahkan harga diri dari keduanya, mari kita rubah pandangan kita tentang alay sebentar saja.
Pandangan allay di orang-orang yang saya pernah temui mengatakan bahwa alay itu terlalu berlebihan, nah! pertanyaannya sekarang adalah "kenapa ada orang-orang yang bertingkah laku demikian, sehingga mereka sering di sebut dengan orang alay?"
Menurut pemikiran saya, mereka yang termasuk alay merupakan korban dari perkembangan jaman yang sekarang sudah terlalu maju dan kurangnya keseimbangan ekonominya. Pernah anda menanyakan tentang diri anda "siapakah idola saya?" lantas apakah anda akan meniru idola anda tersebut sampai se-detailnya. lalu jika anda melakukan hal tersebut apakah anda juga tidak merasa bahwa anda juga seorang alay? mungkin anda tidak merasa, ya! karena anda juga tidak berpikir bahwa posisi anda dengan idola anda berbeda jika dilihat orang yang sekiranya di atas anda.
Marilah kita merenung sebentar saja, dalam bahasan tentang alay yang saya kemukakan di atas. ada sedikit kesimpulan dari saya mungkin kita telah menjadi korban juga dari para pengusaha yang telah berkecimpung dalam dunia usaha baik televisi, acara, pakaian,dan aksesoris, dan sebagainya. mungkin kata-kata saya ini akan di sanggah oleh para pengusaha. kenapa harus takut? saya berani bicara seperti ini karena pada kenyataannya kita ( baik alay maupun yang mengalaykan) sama-sama telah jatuh dalam lubang yang sama dalamnya namun berbeda tempatnya. seorang yang mengalaykan menganggap kalau alay berpakaian atau bersikap berlebihan namun tidak sadar bahwa dirinya sendiri merupakan korban dari mode. sedangkan para alay di identikan dengan anak muda, memang di masa-masa inilah mereka mencari jatidiri mereka dengan berbagai cara agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, namun dalam tindakannya tidak tepat sehingga terkesan berlebihan.
Nah! siapa sekarang yang di untungkan? pengusaha kan? saya tidak bermaksud merugikan pihak-pihak tertentu, namun saya hanya tidak suka saja ada orang yang menjelek-jelek kan orang lain karena hal-hal sepele yang sekiranya hanya mengarah ke perpecahan. disini kita sama dihadapan-Nya kalaupun ada seseorang yang memang ada yang mengalaykan orang lain mari kita sadar dahulu siapa kita ini apa lebih baik dari mereka atau tidak, dan bagi para alay jangan lah anda merasa keren ketika anda belum tahu apa maksudnya anda bersikap atau berpakaian sedemikian rupa. marilah kita semua saling menghargai satu sama lain, karena pada dasarnya semua manusia itu sama dan sudah menjadi kewajiban kita untuk saling mengingatkan :)
Seperti dituliskan di atas, dominannya, alay istilah untuk menggambarkan anak yg sok keren, secara fashion, karya (musik) maupun kelakuan secara umum. Apabila kita setuju dengan maksud istilah di kebanyakkan orang tersebut, berarti orang yang mengalaykan orang lain/ menghakimi orang sebagai alay, orang yang merasa sebagai strata teratas, dialah yang malah menunjukkan dialah sejatinya alay.(kaskus)
--perenungan diri--
kalau boleh saya berbicara, pembicaraan tentang alay diatas merupakan suatu perdebatan yang sekiranya hanya membuat kita sama-sama merendahkan harga diri dari keduanya, mari kita rubah pandangan kita tentang alay sebentar saja.
Pandangan allay di orang-orang yang saya pernah temui mengatakan bahwa alay itu terlalu berlebihan, nah! pertanyaannya sekarang adalah "kenapa ada orang-orang yang bertingkah laku demikian, sehingga mereka sering di sebut dengan orang alay?"
Menurut pemikiran saya, mereka yang termasuk alay merupakan korban dari perkembangan jaman yang sekarang sudah terlalu maju dan kurangnya keseimbangan ekonominya. Pernah anda menanyakan tentang diri anda "siapakah idola saya?" lantas apakah anda akan meniru idola anda tersebut sampai se-detailnya. lalu jika anda melakukan hal tersebut apakah anda juga tidak merasa bahwa anda juga seorang alay? mungkin anda tidak merasa, ya! karena anda juga tidak berpikir bahwa posisi anda dengan idola anda berbeda jika dilihat orang yang sekiranya di atas anda.
Marilah kita merenung sebentar saja, dalam bahasan tentang alay yang saya kemukakan di atas. ada sedikit kesimpulan dari saya mungkin kita telah menjadi korban juga dari para pengusaha yang telah berkecimpung dalam dunia usaha baik televisi, acara, pakaian,dan aksesoris, dan sebagainya. mungkin kata-kata saya ini akan di sanggah oleh para pengusaha. kenapa harus takut? saya berani bicara seperti ini karena pada kenyataannya kita ( baik alay maupun yang mengalaykan) sama-sama telah jatuh dalam lubang yang sama dalamnya namun berbeda tempatnya. seorang yang mengalaykan menganggap kalau alay berpakaian atau bersikap berlebihan namun tidak sadar bahwa dirinya sendiri merupakan korban dari mode. sedangkan para alay di identikan dengan anak muda, memang di masa-masa inilah mereka mencari jatidiri mereka dengan berbagai cara agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, namun dalam tindakannya tidak tepat sehingga terkesan berlebihan.
Nah! siapa sekarang yang di untungkan? pengusaha kan? saya tidak bermaksud merugikan pihak-pihak tertentu, namun saya hanya tidak suka saja ada orang yang menjelek-jelek kan orang lain karena hal-hal sepele yang sekiranya hanya mengarah ke perpecahan. disini kita sama dihadapan-Nya kalaupun ada seseorang yang memang ada yang mengalaykan orang lain mari kita sadar dahulu siapa kita ini apa lebih baik dari mereka atau tidak, dan bagi para alay jangan lah anda merasa keren ketika anda belum tahu apa maksudnya anda bersikap atau berpakaian sedemikian rupa. marilah kita semua saling menghargai satu sama lain, karena pada dasarnya semua manusia itu sama dan sudah menjadi kewajiban kita untuk saling mengingatkan :)
0 komentar:
Posting Komentar
trimakasih telah mengunnjungi blog ini
Silahkan untuk sekedar memberikan komentar serta kritik ataupun saran demi perbaikan blog ini..