Kim Crawford (21), ibu dua anak ini didakwa telah melakukan kekerasan terhadap Jamar, anaknya yang berusia 5 tahun, hingga menyebabkan tewas. Kekerasan itu diduga disebabkan oleh rusaknya televisi keluarga itu akibat dipakai bermain Nintendo Wii.
Dikutip dari NY Daily News, kejadian tersebut berlangsung pada 13 Juni lalu, Kim memukul perut dan punggung Jamar, masing-masing dua kali. Dalam keterangannya, Kim mengakui bahwa dia memukul lebih keras dari yang pernah dilakukan terhadap bocah tersebut.
Namun, Jamar baru mendapatkan perawatan medis lima hari setelah dipukuli ibunya. Alasannya sederhana, karena ibunya takut ditangkap seperti penuturannya pada para penyidik. Dalam lima hari itu, Jamar terus-terusan muntah dan mengerang kesakitan karena rasa sakit yang menyiksa dari perutnya.
Jamar pun akhirnya meninggal dunia di Montefiore Medical Center, Jumat (17/6/2011). Menurut keterangan medis, penyebab kematian adalah infeksi akibat luka robek di organ dalamnya.
Dalam pemeriksaan kepolisian, ibu yang berpostur kecil ini beberapa kali memberikan keterangan yang berbeda. Awalnya, dia mengungkapkan bahwa Jamar sakit, tidur dan tidak bangun lagi.
Namun, tak lama kemudian, keterangannya diubah menjadi Jamar terjatuh sewaktu bermain di taman dan melukai dirinya sendiri. Setelah pemeriksaan berjam-jam, akhirnya Kim mengakui telah memukul Jamar karena marah setelah dilapori bahwa televisinya rusak setelah dipakai bermain Nintendo Wii.
Terhadap kejadian ini, suami Kim sekaligus ayah Jamar mengaku terkejut. Dihubungi di luar persidangan, dia mengaku belum juga memercayai bahwa tragedi ini benar-benar terjadi. Nenek Jamar, Betsy Johnson, menganggap kejadian itu tidak bisa dimaafkan.
Pengacara Kim, Camille Abate, bersikeras bahwa seharusnya kliennya tidak didakwa dengan pasal pembunuhan. "Fakta yang ada tidak dapat disimpulkan bahwa ibunya telah membunuh anaknya. Luka dalam seperti ini tidak bisa ditimbulkan dari tangan kosong," ungkapnya.
Dikutip dari NY Daily News, kejadian tersebut berlangsung pada 13 Juni lalu, Kim memukul perut dan punggung Jamar, masing-masing dua kali. Dalam keterangannya, Kim mengakui bahwa dia memukul lebih keras dari yang pernah dilakukan terhadap bocah tersebut.
Namun, Jamar baru mendapatkan perawatan medis lima hari setelah dipukuli ibunya. Alasannya sederhana, karena ibunya takut ditangkap seperti penuturannya pada para penyidik. Dalam lima hari itu, Jamar terus-terusan muntah dan mengerang kesakitan karena rasa sakit yang menyiksa dari perutnya.
Jamar pun akhirnya meninggal dunia di Montefiore Medical Center, Jumat (17/6/2011). Menurut keterangan medis, penyebab kematian adalah infeksi akibat luka robek di organ dalamnya.
Dalam pemeriksaan kepolisian, ibu yang berpostur kecil ini beberapa kali memberikan keterangan yang berbeda. Awalnya, dia mengungkapkan bahwa Jamar sakit, tidur dan tidak bangun lagi.
Namun, tak lama kemudian, keterangannya diubah menjadi Jamar terjatuh sewaktu bermain di taman dan melukai dirinya sendiri. Setelah pemeriksaan berjam-jam, akhirnya Kim mengakui telah memukul Jamar karena marah setelah dilapori bahwa televisinya rusak setelah dipakai bermain Nintendo Wii.
Terhadap kejadian ini, suami Kim sekaligus ayah Jamar mengaku terkejut. Dihubungi di luar persidangan, dia mengaku belum juga memercayai bahwa tragedi ini benar-benar terjadi. Nenek Jamar, Betsy Johnson, menganggap kejadian itu tidak bisa dimaafkan.
Pengacara Kim, Camille Abate, bersikeras bahwa seharusnya kliennya tidak didakwa dengan pasal pembunuhan. "Fakta yang ada tidak dapat disimpulkan bahwa ibunya telah membunuh anaknya. Luka dalam seperti ini tidak bisa ditimbulkan dari tangan kosong," ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar
trimakasih telah mengunnjungi blog ini
Silahkan untuk sekedar memberikan komentar serta kritik ataupun saran demi perbaikan blog ini..